Sahabat Gangstah
Saat di tengah-tengah liburan UN kali ini aku habiskan bersama sahabat-
sahabat ku untuk berlibur ke Kota Blitar.Aku pergi ke Blitar bersama 6 orang
sahabat ku kerumah temenku yang bernama Dinda sekarang dia sekolah di MAN 3
Malang,dai mempunyai sifat yang coolkids banget,asyiq,kocak dah pokoknya, yang
kedua namanya Ayu dia punya sifat keras kepala dan rajin,ngomelannya udah
ngalah-ngalahi ibu-ibu di pasar seakarang dia sekolah di SMK 8 Malang,yang
ketiga namanya Sagita dia sahabatku mulai kelas 7 awal kenal dia udah mulai
dari awal mos,dia punya sifat yang tomboy suka olahraga basket,sekarang dia
sekolah di SMA 7 Malang, yang keempat Riske biasa di panggil Keke dia suka
banget makan tapi engga gendut- gendut dan berat badannya tetep aja,dia bisa di
bilang ratu cinta soalnya banyak banget cowok-cowok yang pernah jadi mantannya
hampir semua gak bisa move on dari dia,tapi sekarang pacarnya satu sekolah sama
aku,kekek sekolah di SMK 2 Malang,yang ke lima Rissa dia juga punya watak yang
hampir sama kayak riske yaitu suka makan tapi gak gendut – gendut dia sekarang
sekolah di SMA 9 Malang, dan yang keenam namanya Aifiya dia atlet Gulat dia
tubuhnya seperti cowok perutnya kotak-kotak padahal dia cewe
loh,dia suka
banget ngelucu sama suka ngepantun kadang – kadang pantun dari bahasa jawa,dia
aling suka nirun pantaum dari berita – berita dari stasiun televisi
JTV,sekarang dia sekolah di SMANOR di Sidoarjo sekolah atlit. Jadi semenhak
kita udah lulus smp kita jarang banget ketemu kadang – kadang dia pulang atau
balik kemalang hanya sebentar lalu malemnya atau besoknya udah kembali lagi ke
sidoarjo karena juga di padat in sama jadwal latiannya disana. Yang terakhir
kenalin namaku Febi aku sekolah di SMK PIM Malang.
Kali ini aku berangkat ke Blitar naik kereta api,berangkat dari malang kira
– kira sekitar jam 7 pagi sampai di Blitar jam 9 pagi,selama di dalam kereta
api aku dan teman – temannya bercanda ria hingga seorang tukang ngecek karcis
ikut bercanda – canda ria,kali ini Aifiya biasa di panggil Ayik sedang beradu
pantun dengan bapak – bapak tukang ngecek karcis
Kali ini Ayik yang sedang berpatun
“ Hari minggu sudahlah siang,,
Setelah siang menuju petang,,
Ditunggu tak juga datang,,
Sekali datang kok nagih
utang,,”
Lalu di jawab dengan bapak tersebut
“Jalan – jalan kekota paris,,
Banyak rumah berbaris-baris,,
Biar mati di ujung keris,,
Asal dapat dinda yang manis,,”
Bangku tempat kami duduk pun bersorak – sora ria “ciyee dinda di sepik
bapak Asep nohh” kata rissa “Ati – ati pak kena samblek pacarnya Dinda loh”
kata Keke
“husshh apaan sih kalian lagian juga cuman becanda ya kan pak” sambil
senyum kearah Pak Asep , setelah beberapa menit kita bergurau sampai sering di
tegur para penumpang tapi kami tetep aja asik bergurai Pak Asep juga malah ikut
bergurau uhh dasar Pak Asep udah tua masih aja ikutan hahaha , bunyi stasiun telah
berbunyi “ Selamat datang di Kota Blitar
” kami pun langsung bergegas turun dan mengucapkan salam perpisahan kepada Pak Asep alias pak kondektur kereta api “
Dadah pak Asep kami turun dulu ya pak,samapi ketemu di lain waktu Pak,sehat
selalu Pak “ ‘iya nak hati – hati di jalan” kata Pak Asep sambil melambaikan
tangan, sesampainya di Kota Blitar kami bergegas langsung jalan ke rumah Dinda
yang lebih tepatnya sih rumahnya Neneknya Dinda tapi rumahnya kosong atau bisa
di bilang rumah keduanya Neneknya Dinda, kami menuju rumah Neneknya Dinda jalan
kaki kira-kira jaraknya setengah kilometer , selama perjalanan Rissa ngomel –
ngomel terus karena bawaannya susah, ya jeas lah susah orang yang lain bawa tas
ransel biasa sedangkan dia bawa koper gimana mau engga susah kan?selama jalan
kaki kita banyak diliatin sama orang Blita, banyak yang kira kami dari Jakarta
haha,kami mau Travelling hahaha.
Sesampainya di rumah kami langsung masuk rumah, sebelum masuk rumah kita
sudah bayangin langsung tidur,dan kemas kemasnya nanti malam saja, ternyata
kebalikannya saat kami awal masuk rumah udah biasa biasa aja saat masuk ruang
tengah subahannallahh kotornya masyallah gimana mau engga kotor coba sebelum
kami datang ternyata rumah tersebut ditempatin sama sodara laki – lakinya
tetapi sodara laki-lakinya tersebut tinggal di rumah bagian belakang,sedangkan
temoat kami akanmenginap di bagian ruang tengah sampai depan,oke balik lagike
ceritanya.jadi banyak batang rokok dan bekas abu-abu rokok,dan kkulit kacang
rebus “wahh baunya harum banget,asyiqq banyak camilan” kata Ayik “oh iya se yik
hidungmu kan buntet gara – gara kamu pilek jadi ga bisa ngebau yaa” kataku
sambil memberikan dia tisu “wes jangan kebanyakan bicara ayo cepet bersihin ini
dulu biar kita bisa cepet istirahat” kata Ayu sambil membawa sapu,lap, dan
kemoceng dari dapur. Kita pun mulai bersih – bersih. Aku dan sagita
membersihkan meja kursi dan daerah sekitar televisi sedangkan ayu bagian menyapu,ayik
mengepel,rissa dinda dan riske menyiapkan tempat tidur untuk kami. Kami selesai
– bersih bersih sekitar jam 4 sore setelah itu kami antri kamar mandi untuk
mandi,selama kami di blitar kami menghabiskan waktuuntuk bercanda dan sering
sharing – sharing pengalaman kita ditambah lagi dengan ngegosip si A dan si B
sampai si Z karena jika tidak menggosip seperti ada yang kurang hahaha. Kali
ini rissa bercerita kalu semasa dia SD dia pernah juara lomba baca puisi “wah
boleh lahh buat puisi buat kami,itung – itung kado perpisahan smp ya gak rek?”
kata sagita “iya tuh sa ide bagus kapan lagi coba,kan bentar lagi kita jarang
ketemu” sahut riske dengan nada merayu “hhmm oke deh tunggu sebentar ya” kata
rissa sambil berjalan mengambil kertas dan bolpoint. *beberapa menit kemudian*
“dengerin loh rek,jangan di ketawain “ kata rissa “kok cepet banget se
bikinnya?aku gitu kaau di suruh buat butuh piknik dulu haha” kata ayu “udah deh
kalian diem aja aku penasaran nih,cepet sa bacain” kata ku dengan wajah serius ,”udah
jangan ribut,ribut terus kapan selesainya” kata sagita dengan nada jengkel
“udah diem guys,aku juri disini” kata ayik, “kalau kalian ribut gak jadi baca
lo aku” kata rissa anak – anak pun langsung diam.
Sahabat
Kaulah
bintang sejati
Yang
tertawa,menangis, berjalan
Dan
tak henti berkelip
Dalam
langit hidupku
Persahabatan
itu lebih sukar dari pada matematik,
Lebih
rumit dari pada fisik,
Lebih
susah dari pada biologi
Tapi
ia tak sebosan sejarah karena ia penuh dengan chemistry
Dan
sahabat juga bukan mereka yang hanya menghampirimu saat butuh
Tetapi
tetap menemanimu saat dunia menjauh darimu
Dan
anggap sahabat seperti crayon bewarna warna warni
Jika
di lukiskan dapat berubah menjadi pelangi
Prok prok prok prok prok prok sebuah tepuk tangan dari kami semua dan kami
semua langsung berpelukan bersama, “aku terharu” kata riske sambil menetaskan
air mata “duh alay banget sih kamu ke samapai nangis segala” kata sagita
“walaupun kita sering di bilang golongan kita cabe,golongan cewe cewe
nakal,suka main sama cowok – cowok mereka gak tau dalemnya kita gimana,toh
buktinya kita emang ada main bareng cowok? Kita aja mainnya Cuma sama cewe
aja,kita nakal? Mereka emang pernah liat kita ngerokok apa make barang – barang
gituan apa lagi sampe minum – minum kita aja enggak pernah ngelakuin kaya gitu
kan? Mereka itu Cuma nilai dari penampilannya aja enggak menilai kita dari
dalemnya. Aku malah salah pilih orang dulu sebelum kita bareng –bareng aku
ngganggep kalian nakal bakal njerumusin aku hal – hal yang buruk dan akhirnya
aku berteman denga anak yang baik – baik tapi nyatanya yang keliatan baik buruk
di belakang, aku seneng bisa ketemu sama kalian aku seperti nemuin Oksigen yang telah lama
hilang,dan aku bahagia bisa punya sahabat kaya kalian, i love you rekk” kata
dinda sambil menangis dan kami pun berpelukan “owhh super sekali “ kata ayik
dankamipun muali tertawa bersama. Sisa waktu kami di Blintas kami gunakan untuk
mager(males gerak) haha,makan tidur bercanda bareng,dan gak lupa lagi
travelling mengelilingi kota belitar. Sekian cerpen dariku Assalammualaikum
Destiny
is something we’ve invented because we can’t stand the fact that everything
that happens is accidental
and A
good friend is a connection to life – a tie to the past, a road to the future,
the key to sanity in a totally insane world.
0 komentar:
Posting Komentar